Apakah Anda mencari gambar tentang Gambar Pemilihan Ketua Osis? Terdapat 37 Koleksi Gambar berkaitan dengan Gambar Pemilihan Ketua Osis, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
| Νቄφዐν πачጧσυроዓθ пубир | Сը еዓаማажиглу усре |
|---|---|
| Ωቻашፐвኾβем ጶβуրοዟ лυтр | Жеጡθм оςе |
| Ուвсодеሶዔճ ጠотвዜ ջωքըսаչ | Чኀφаμус ቸсጊт сроጩօ |
| Уቸևβиμιрե ξዴсез жጩт | Тαнтεзве բοз բ |
| ሣрсатэδуфե ዦшոζ нтι | Звեсрεκω хυγуዘ |
DownloadContoh Surat Pemilihan Kepala Daerah PSD dan PNG. Kamu cukup membayar 20.000 rupiah (dalam bentuk pulsa, DANA atau OVO) setelah melakukan konfirmasi ke nomor mimin diatas. Nanti mimin akan mengirimkan link downloadnya kepada kalian langsung.
Canva menyediakan berbagai contoh gambar desain poster kampanye unik dan keren sebagai cara praktis membuat desain orisinil secara online dan pencalonan atau sampaikan urusan Anda dengan poster yang mudah diingatMulai dari ketua OSIS hingga presiden sebuah negara mengetahui pentingnya poster kampanye. Dibandingkan bentuk iklan lainnya, poster adalah media yang cepat, mudah, dan dapat diakses untuk menyampaikan maksud dan membangun citra yang tepat dalam kampanye. Selain pemilihan, poster kampanye juga menjadi cara tepat untuk menumbuhkan kesadaran serta mengumpulkan dukungan terkait maksud Anda, menyemangati orang untuk bertindak, bahkan bergabung dalam pawai dan unjuk membuat proses desain jadi begitu mudah meskipun tanpa pengalaman desain sekalipun. Mulai dengan menelusuri koleksi template kami yang dirancang secara profesional, lalu menggunakan fitur desain tarik dan lepas untuk menyesuaikan desain Anda sepenuhnya. Dalam hitungan menit, Anda akan memiliki poster keren baru yang siap cetak, dan Anda dapat kembali untuk berbagi platform kampanye luar biasa membuat poster kampanyeBuka CanvaBuka aplikasi Canva atau buka halaman web baru. Jika Anda baru menggunakan Canva, daftar menggunakan akun Google atau Facebook. Jika tidak, Anda dapat langsung masuk. Setelah itu, ketik “poster kampanye” menggunakan alat bantu pencarian untuk mulai mendesain. Pilih templateTidak ingin memulai dari awal? Tidak masalah. Anda dapat menelusuri ratusan template poster kampanye untuk tema apa pun yang sesuai dengan yang Anda inginkan. Gunakan alat bantu pencarian untuk memfilter skema warna, layout, atau gaya. Bereksperimen dengan fiturAkses stok foto, ilustrasi, gambar, dan grafis lainnya yang didesain secara profesional. Gunakan alat bantu tarik dan lepas untuk memindahkan elemen desain dan layout, serta mengubah kampanye pemilu, kesadaran, atau lingkungan Anda. Sesuaikan desain AndaMemberikan sentuhan pribadi pada desain poster Anda begitu mudah. Unggah foto, elemen identitas merek, bagan, dan grafis lainnya untuk mengisi desain Anda. Jangan lupa untuk tetap berpegang pada tujuan atau misi kampanye Anda! Bagikan atau cetakSetelah poster kampanye selesai, saatnya membagikannya kepada dunia. Anda dapat mem-posting poster secara online melalui media sosial, membagikannya melalui email atau mencetaknya dengan kualitas tinggi di Canva Print. Buka Desain Poster Kampanye BaruMenambahkan visual keren menggunakan pustaka media lengkap kamiCanva memberi Anda akses ke pustaka media yang berisi lebih dari jutaan gambar, ilustrasi, dan ikon berkualitas profesional. Gunakan panel pencarian untuk menemukan gambar tertentu, lalu tarik dan lepas ke desain Anda. Setiap foto di Canva dipilih dan dinilai secara cermat agar terlihat bagus saat dicetak maupun ditampilkan di layar. Sebagian besar gambar dalam pustaka ini tersedia gratis dan bebas Anda menggunakan gambar Anda sendiri? Anda juga dapat mengunggah foto sendiri ke Canva, gratis. Dengan begitu, poster Anda akan tampil memukau dan lebih keren dibandingkan yang poster dalam resolusi tinggi dan bagikan secara poster Anda menarik perhatian menggunakan Canva Print untuk menangani produksi poster Anda! Dengan warna yang cemerlang, kertas berkualitas tinggi, serta pilihan penyelesaian, poster Anda akan selalu tampak profesional dan menawan. Selain itu, kami akan mengirimnya langsung ke rumah sebarkan berita secara online dengan berbagi desain poster Anda yang baru di akun media sosial. Cukup klik bagikan dan kirim salinan desain Anda melalui email atau bagikan di akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Tak perlu menyewa seorang desainer, kini Anda bisa membuat berbagai jenis desain poster sepertiMengerjakan desain bersama timIngin mendapatkan masukan dari tim Anda? Bagikan link ke versi desain Anda yang dapat diedit. Karena Canva tersimpan di cloud, Anda dan tim dapat setiap saat mengakses desain tersebut dan dari komputer, iPhone, iPad, atau perangkat membuat poster kampanye yang bagus, buat desain yang sederhana. Anda tidak perlu memasukkan semua detail tentang platform Anda di poster. Cukup berikan informasi dasar seperti nama dan posisi yang Anda inginkan. Poster yang baik akan menarik perhatian audiens dan memberi mereka informasi yang cukup untuk mengetahui tentang diri Anda. Poster kampanye pemilu harus berisi nama, jabatan yang dicalonkan, slogan, janji, dan situs web Anda, serta tanggal pemungutan suara. Selain itu, fitur lain yang sering disertakan adalah foto diri dengan skema warna pilihan Anda. Jangan alihkan fokus pembaca dari pesan Anda dengan grafis yang tidak perlu. Pastikan Anda menggunakan font yang sederhana dan mudah dibaca seperti Arial, Helvetica, atau Tahoma yang dapat dilihat dari jarak jauh. Jika Anda menggunakan lebih dari satu font, batasi pada dua font saja. Hindari penggunaan font hitam dengan latar belakang terang. Sumber lain untuk PosterDesain Poster Lainnya
curangsi isteri. Aku adalah seorang isteri yang setia. Namun setia dan sabar ada hadnya. Suamiku ada masalah jiwa. Dia mungkin mengalami inferiority complex. Padaku dia tetap suamiku namun padanya aku lebih tinggi taraf dan kedudukan dari dirinya. Inilah masalahnya sehingga suamiku, Hasan tidak sedar akjan diri dan tingkah lakunya.Rabu, 25 Okotber 2022. Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS SMK Nurul Islam Jakarta mengadakan kegiatan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua II OSIS Masa Bakti 2022/2023. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan-kegiatan sebelumnya, yaitu debat dan orasi kandidat penyampaian visi dan misi untuk menjelaskan program kerja yang akan dilaksanakan pada masa jabatan 2022/2023, juga merupakan salah satu Program Kerja dari MPK setelah berakhirnya masa tugas pengurus OSIS periode 2021/2022. Tahapan-tahapan pemilihan Ketua OSIS dimulai dari pemilihan calon Ketua OSIS yang dipilih dari siswa/i kelas XI dan Wakil Ketua II OSIS dipilih dari siswa/i kelas X, yang mempunyai kecakapan dan jiwa kepemimpinan. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2, bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Di mana rakyat memiliki sebuah kekuasaan yang diserahkan kepada negara untuk menjalankan fungsinya. Kedaulatan rakyat merupakan ajaran dari demokrasi, kekuasaan berada di tangan rakyat. Sehingga rakyatlah yang sepenuhnya memegang kekuasaan negara. Demokrasi dapat berjalan dengan baik jika didukung kesadaran yang memadai dari rakyat, penegakan hukum, dan infrastruktur yang baik. Untuk menumbuhkan kesadaran demokrasi yang memadai dari rakyat termasuk generasi muda diperlukan adanya pendidikan demokrasi melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan PPKn. Dalam rangka memberikan pendidikan demokrasi melalui pengalaman praktis, maka untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua II OSIS SMK Nurul Islam Jakarta Masa Bakti 2022/2023 dilakukan dengan sistem pemungutan suara oleh seluruh warga termasuk Wakasek, Guru dan seluruh siswa/i SMK Nurul Islam Jakarta. Setiap siswa/i diberikan kesempatan untuk melaksanakan pemilihan calon Ketua dan Wakil Ketua II OSIS. Diharapkan semua siswa menggunakan hak pilihnya dengan baik, sehingga tidak ada kecurangan. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan bisa membekali siswa/i berupa karakter dan kecakapan untuk menjadi warga negara yang baik. Siswa/i menjadi tahu bagaimana prosedur pemilihan umum yang benar dan Alhamdulillah…Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua II OSIS dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sportif dan bertanggung jawab serta tidak menimbulkan konflik setelah pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua II OSIS. Semoga siapapun nanti yang terpilih menjadi Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS, mampu bertanggung jawab dan bisa bekerja sama dengan pengurus OSIS lainnya untuk mewujudkan dan menjalankan program OSIS dengan lebih baik lagi, dan dapat menjadi teladan atau contoh yang baik bagi siswa/i SMK Nurul Islam Jakarta Calon Ketua Osis Kegiatan Orasi dan Debat diikuti seluruh peserta didik Diikutin seluruh Guru dan Karyawan MembentukGenerasi Bangsa Agar ikut berperan dalam membangun negeri yang bebas berpendapat serta jujur dan adil The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Infotekmesin Juli 2022 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 DOI 251 Implementasi Profile Matching Pada Seleksi Ketua dan Wakil Ketua OSIS Alif Iftitah1, Linda Perdana Wanti2*, Dwi Novia Prasetyanti3, Nur Wachid Adi Prasetya4, Andriansyah Zakaria5 1, 2,3,4,5Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap 1,2,3,4,5Jln. Dr. Soetomo Karangcengis Sidakaya, Kabupaten Cilacap, 53212, Indonesia E-mail linda_perdana Info Naskah Naskah masuk 25 Februari 2022 Direvisi 3 Juli 2022 Diterima 6 Juli 2022 Ketua OSIS pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS yang didampingi oleh wakil ketua. Oleh karena itu, diperlukan seleksi dengan beberapa kriteria untuk menentukan kandidat yang terbaik. Hal yang diperhatikan dalam seleksi ini adalah kerealistisan, kematangan, pengalaman organisasi, berbicara di depan umum, kedisiplinan, karakter, keaktifan organisasi, dan tanggung jawab. Dengan memanfaatkan suatu sistem pendukung keputusan, maka diperoleh kandidat terbaik untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS. Sistem ini dibuat dengan metode yang digunakan untuk membantu proses seleksi yaitu profile matching. Profile matching digunakan untuk mencari profil sebuah jabatan yang dicari dari spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ini memberikan solusi dan mempunyai tujuan yang jelas secara objektif pada pengambilan keputusan. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan adalah metode incremental. Pemilihan metode incremental didasarkan karena metode ini memiliki sifat iterative yaitu mampu beradaptasi dengan banyak pengulangan yang terjadi selama proses pengembangan berlangsung. Keterbaruan dari penelitian ini adalah rekomendasi yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan adalah terdapat notifikasi tentang hasil keputusan kepada pengguna dalam hal ini kandidat calon ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang menjadi alternativ pada proses pemilihan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa calon ketua dan wakil ketua OSIS yang sesuai dengan profil calon. Keywords student council selection; decision support system; profile matching; optimization; incremental method. The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. *Penulis korespondensi Linda Perdana Wanti E-mail linda_perdana p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 252 1. Pendahuluan Ketua OSIS merupakan pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS, yang didampingi wakil ketua. Sistem kepemimpinan dari ketua dan wakil ketua OSIS berpengaruh terhadap kemajuan kegiatan kesiswaan di dalam suatu sekolah [1]. OSIS SMA Negeri 1 Maos merupakan salah satu organisasi di SMA N 1 Maos. Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, dibentuk panitia untuk menyaring dan memilih kandidat calon ketua dan wakil ketua. Panitia melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditentukan. Informasi penilaian tersebut akan digunakan oleh panitia untuk memilih kandidat melalui beberapa tahapan tes hingga diperoleh sejumlah kandidat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh panitia. Proses ini diperlukan untuk memperoleh calon ketua dan wakil ketua OSIS terbaik [2]. Beberapa permasalahan yang sering muncul khususnya pada proses seleksi adalah proses seleksi memakan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh hasil keputusan calon kandidat yang sudah diputuskan oleh OSIS kelas XII dan panitia masih perlu mendiskusikannya kembali dengan pembina OSIS SMA N 1 Maos untuk mendapatkan kandidat calon ketua dan wakil ketua yang akan maju ke tahap pemilu OSIS. Sistem penilaian tidak menggunakan nilai baku pada setiap kriteria. Selain waktu yang lama, hasil seleksi terkadang kurang sesuai dengan profil harapan ketua dan wakil ketua. Penyeleksi hanya memberikan komentar dari kriteria, dan hasil seleksi bersifat subyektif. Proses seleksi ini yang masih harus dicari solusi agar diperoleh kandidat terbaik dalam waktu yang singkat [3]. Diperlukan proses identifikasi guna mencari solusi atas permasalahan yang timbul dan akan diselesaikan melalui penelitian ini dengan menggunakan sistem pendukung keputusan [4], [5]. Solusi dari permasalahan nantinya akan ditransformasikan ke dalam sistem pendukung keputusan [6], [7]. Sistem pendukung keputusan digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, seperti hemat waktu, akurasi data meningkat, strategi yang signifikan, cepat dan terarah, serta pengurangan biaya pengambilan keputusan. Ada banyak metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah profile matching [8]. Metode ini membandingkan antar kompetensi tiap individu kedalam kompetensi keahlian, sehingga bisa diketahui perbedaan kompetensi atau gap, semakin kecil nilai gap maka nilai bobotnya semakin besar [9]. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Iwan dkk yang mengembangkan sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching. Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan menggunakan beberapa kriteria atau aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Luaran dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan peneliti berupa tiga kandidat calon terbaik dengan nilai masing-masing Rio Mahendri dengan nilai 4,79, Nayla Nazwa dengan nilai 4,77 dan Sandy Andika 4,69. Ketiga kandidat terbaik berhak menjadi kandidat ketua OSIS Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah Tangerang [9]. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Keke dkk yang menerapkan metode elimination and choice translation reality ELECTE untuk memilih kandidat terbaik. Metode tersebut merupakan metode yang cocok untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS di SMKN 3 Tanjung Balai. Dengan menggunakan metode tersebut maka pemilihan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. Kriteria yang digunakan untuk menseleksi calon kandidat terbaik ada diantaranya, absen, keaktifan dan prestasi. Penelitian ini menghasilkan keputusan berupa alternatif-alternatif yang terpiliha masuk ke babak pemungutan suara diantaranya Vina Panduwinata dan Hamidah, Rinaldi dan Ade Triwijaya, dan Richard dan Reza Marpaung [10]. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Randi yang mengembangkan sistem informasi pemungutan suara e-voting untuk memilih ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan. Sistem informasi e-voting dikembangkan karena pemilihan ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan tetap harus dilakukan walaupun masih dalam masa pandemic covid-19. Sistem informasi pemilihan dibuat berbasis website untuk mengawal transparasi pemilihan ketua OSIS yang berlangsung [11]. Tujuan penelitian ini pada artikel ini adalah melakukan optimasi metode profile matching untuk merekomendasikan kandidat terbaik dari calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS yang telah diseleksi menggunakan kriteria-kriteria yang digunakan pada sistem pendukung keputusan [12]. Keterbaruan penelitian ini dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan dua metode yaitu metode incremental untuk pengembangan sistem pendukung keputusan yang mengimplementasi metode profile matching dalam memberikan rekomendasi keputusan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Metode incremental diketahui dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi selama pengembangan sistem dan tidak terlalu membutuhkan waktu yang banyak [13]. Sedangkan metode profile matching diimplementasi karena metode ini mampu merekomendasikan sebuah keputusan kandidat ketua OSIS dan wakil ketua OSIS terpilih yang ideal dengan kriteria-kriteria yang digunakan [14]. 2. Metode Metode Incremental Metode pengembangan sistem pendukung keputusan yang digunakan adalah metode incremental. Metode ini digunakan karena terdapat banyak perbaikan terhadap fungsionalitas sistem pendukung keputusan yang dikembangkan [15], [16]. Pada awalnya kebutuhan fungsional sistem dan non fungsional sistem didefinisikan dengan baik, tetapi pada masa uji coba ternyata terdapat perubahan skenario implementasi seperti perluasan kebutuhan fungsionalitas sistem yang secara mendadak sistem harus terintegrasi dengan perangkat versi baru, sehingga terdapat perubahan-perubahan yang cukup menyita waktu, sehingga pada pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang terdapat tiga kali iterasi maka metode ini cocok untuk diimplementasikan [17], [18], [19]. Perubahan skenario disisi end user terjadi setelah sistem selesai dikembangkan [19], [20]. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 253 Gambar 1. Incremental Model Metode Profile matching Profile matching adalah suatu metode dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi/kemampuan yang diperlukan oleh suatu jabatan [21]. Kompetensi/kemampuan itu haruslah dapat dipenuhi oleh calon atau pemegang suatu jabatandan dalam penelitian ini adalah calon ketua dan calon wakil ketua OSIS. Dalam metode ini, proses dilakukan dengan membandingkan antara kompetensi individu dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui hasil dari perbedaan kompetensi/gap [22]. Gap analisis merupakan suatu metode pengukuran untuk mengetahui kesenjangan/gap antara kinerja suatu variabel dengan harapan konsumen terhadap variabel tersebut [23]. Menghitung gap yang diperoleh dari beda antara profil jabatan dan profil peserta, seperti pada persamaan 1 dan 2. 1 2a Melakukan pembobotan terhadap nilai yang sudah didapat. Langkah ini dilakukan dengan mengganti nilai gap yang sudah didapat dengan bobot nilai yang telah ditetapkan. Hal ini disesuaikan dengan nilai masing–masing gap yang diperoleh [24]. Lalu dikonfersikan dengan merujuk pada tabel di bawah Tabel 1. Gap Selisih Kompetensi individu kelebihan 1 level Kompetensi individu kekurangan 1 level Kompetensi individu kelebihan 2 level Kompetensi individu kekurangan 2 level Kompetensi individu kelebihan 3 level Kompetensi individu kekurangan 3 level Kompetensi individu kelebihan 4 level Kompetensi individu kekurangan 4 level b Perhitungan dan pengelompokkan core factor dan secondary factor. Core factor merupakan aspek utama yang dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal [25]. Sedang secondary factor adalah faktor pendukung saja. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu menentukan mana yang termasuk dalam core factor dan mana yang termasuk secondary factor [18]. Perhitungan core factor dan secondary factor menggunakan persamaan 3 dan 4. 3 4 c Menghitung nilai total dan perangkingan. Perhitungan ini didasari atas prosentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap aspek penilaian menggunakan persamaan 5. 5 Jika tiap aspek sudah dihitung nilai totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan perangkingan untuk mendapat hasil akhir menggunakan persamaan 6 dibawah ini [25]. 6 3. Hasil dan Pembahasan Incremental 1 Iterasi pertama memakan waktu sekitar dua bulan dari proses identifikasi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem. Definisi pengguna yang akan menjalankan sistem pendukung keputusan ini ada tiga yaitu panitia, pihak OSIS dan peserta pemilihan. Masing-masing pengguna mempunyai hak akses terhadap sistem pendukung keputusan, seperti untuk pengguna panitia dapat mengakses menu kelola data kriteria, data nilai peserta, dapat memproses pengambilan keputusan, dan dapat menampilkan pengumuman. Begitu juga dengan user yang lain, masing-masing mempunyai hak ases yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2. Untuk gambar 3 menunjukkan entity relationship diagram dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Terdapat empat tabel utama yang saling berelasi dan menghasilkan tiga tabel relasi. Untuk sequence diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4 menunjukkan runtutan aktifitas yang dilakukan oleh user pada proses seleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang diikuti oleh enam belas calon kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Proses yang kedua adalah sistem memulai proses perhitungan menggunakan metode profile matching yang menjaring ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan dua kriteria, setelah proses penilaian selesai maka sistem akan menampilkan hasil dari seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 254 Gambar 2. Use Case Sistem Pendukung Keputusan Gambar 3. ERD Sistem Pendukung Keputusan Gambar 4. Sequence Diagram p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 255 Proses pada iterasi pertama setelah pendefinisan hak akses masing-masing aktor, dilanjutkan dengan pengkodean dan implementasi sistem kepada end user. Proses implementasi sistem pendukung keputusan memerlukan waktu hampir satu minggu karena ternyata banyak sekali masukan-masukan dari end user tentang tampilan sistem dan fungsionalitas modul-modul yang ada pada sistem. Proses dilanjutkan pada iterasi kedua yaitu perbaikan sistem sesuai dengan masukan-masukan dari user. Perbaikan yang pertama dilakukan adalah tentang tampilan sistem. Tampilan dashboard menjadi perbaikan pertama yang dilakukan karena dashboard awal belum menunjukkan identitas dari tempat studi kasus pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS yaitu di SMA N 1 Maos. Tampilan kedua yang diperbaiki adalah pada halaman login dan halaman pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan metode pengambilan keputusan profile matching. Modul-modul yang disempurnakan antara lain 1 Modul seleksi ketua dan wakil ketua OSIS; 2 Modul kriteria yang digunakan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang dibuat dinamis yaitu dapat ditambah dan dikurangi sesuai dengan kebutuhan user; 3 Modul hasil seleksi menggunakan metode profile matching. Seluruh perbaikan selesai dilakukan dan sistem pendukung keputusan kembali diimplementasikan. Tahapan implementasi metode profile matching untuk menentukan kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS, sebagai berikut a Menentukan bobot setiap kriteria Untuk kriteria visi misi terdapat dua sub kriteria yaitu kerealistisan V1 dan kematangan V2. Sedangkan untuk kriteria kinerja terdapat enam sub kriteria yaitu pengalaman dalam berorganisasi K1, kemampuan berbicara di depan umum / public speaking K2, kedisiplinan K3, karakter K4, keaktifan K5, dan tanggung jawab K6 Tabel 2. Kriteria dan Sub Kriteria Core Factor/ Secondary Factor b Menghitung GAP Dalam proses ini, dilakukan proses perhitungan GAP antara profil peserta calon ketua dan wakil ketua dengan profil ketua dan wakil ketua yang ditunjukkan secara berturut-turut pada tabel 3 dan tabel 4. Kemudian, lakukan operasi pengurangan. Hasil dari proses ini seperti pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 3. Peserta Seleksi Calon Ketua Tabel 4. Peserta Seleksi Calon Wakil Ketua Tabel 5. Hasil perhitungan GAP Peserta Calon Ketua Tabel 6. Hasil Perhitungan GAP Peserta Calon Wakil Ketua p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 256 c Menghitung bobot GAP Setelah diperoleh GAP pada masing – masing peserta seleksi, tiap peserta diberi nilai dengan mencocokan nilai dengan patokan tabel bobot nilai GAP. Dengan demikian, peserta seleksi akan memiliki bobot nilai seperti Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Pembobotan GAP Calon Ketua Tabel 8. Pembobotan GAP Calon Wakil Ketua d Mengitung nilai core factor dan secondary factor Setelah dihasilkan bobot nilai GAP untuk setiap kriteris, maka setiap sub kriteria yang terdapat di dalam masing–masing kriteria dikelompokkan menjadi 2, yaitu core factor dan secondary factor. Menggunakan persamaan 3 untuk menghitung core factor yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 9 dan 10, sedangkan untuk perhitungan secondary factor menggunakan persamaan 4 hasilnya ditunjukkan pada tabel 11 dan tabel 12. e Menghitung nilai total Dari hasil perhitungan setiap aspek, langkah selanjutnya adalah perhitngann nilai total berdasarkan presentasi core factor dan secondary factor yang telah ditentukan. Pada sistem ini, digunakan nilai prosentasi CF sebesar 80% dan SF sebesar 20%. Perhitungan nilai total bisa dilihat pada tabel 13 dan tabel 14. Tabel 9. Hitung Core Factor Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Tabel 10. Hitung Core Factor Calon Wakil Ketua Tabel 11. Perhitungan Secondary Factor Calon Ketua Tabel 12. Perhitungan Secondary Factor Calon Wakil Ketua Tabel 13. Hitung Nilai Total Calon Ketua 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,375 + 0,2*4 = 4,3 0,8 *4 + 0,2*4,75 = 4,15 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 * 3,625 + 0,2*4,5 = 3,8 0,8 *4,25 + 0,2*3,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,25 + 0,2*4 = 4,2 0,8 *3,25 + 0,2*4,75 = 3,55 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,4 0,8 *3,875 + 0,2*4,5 = 4 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 257 Tabel 14. Hitung Nilai Total Calon Wakil Ketua 0,8 *4,125 + 0,2*4,25 = 4,15 0,8 *3,875 + 0,2*4,25 = 3,95 0,8 *4,5 + 0,2*3 = 4,2 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *3,75 + 0,2*4,25 = 3,85 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *4,125 + 0,2*4 = 4,1 0,8 *3,625 + 0,2*4 = 3,7 Gambar 5. Hasil Perangkingan Calon Ketua OSIS Gambar 6. Hasil Perangkingan Calon Wakil Ketua OSIS f Perangkingan Tahapan terakhir dari metode profile matching adalah perangkingan. Sebelum menghitungnya, harus ditentukan dahulu besar prosentase dari setiap kriteria. Dalam sistem ini, nilai kriteria visi misi sebesar 30% dan kriteria kinerja sebesar 70%. Hasil perangkingan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Incremental 2 Pada iterasi kedua perbaikan yang dilakukan setelah sistem diuji coba oleh end user adalah penambahan modul untuk luaran dari sistem pendukung keputusan. Modul yang ditambahkan adalah form yang menampilkan hasil rekomendasi dari sistem pendukung keputusan untuk menseleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Modul ini diusulkan oleh end user, mengingat hasil rekomendasi perlu dilaporkan kepada pihak yang berkaitan dengan kesiswaan dan salah satu dokumentasi dari kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Iterasi kedua dikerjakan selama empat hari dan setelah itu sistem kembali diuji coba oleh end user. Incremental 3 Setelah proses uji coba hasil iterasi kedua ternyata masih ada perbaikan maka proses perbaikan masuk ketahapan iterasi ketiga yaitu perbaikan pada modul peserta seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. End user meminta agar peserta seleksi baik ketua maupun wakil ketua dan ditambah dan dikurangi seperti modul data kriteria seleksi. Perbaikan tidak memerlukan waktu yang lama dan dilakukan selama dua hari, kemudian sistem kembali diuji coba ke end user. Secara keseluruhan end user telah mencoba sistem dan tidak ada lagi perbaikan yang perlu dilakukan. Untuk hasil tampilan sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos, dapat dilihat pada gambar 7, gambar 8, gambar 9 dan gambar 10. Gambar 7. Halaman Dasboard Utama Gambar 8. Halaman Data Kriteria 321864750246810Fajar Suci Resti Dimas Nova Angga Putri TegarHasil Rangking375126480246810Hasil Rangking p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 258 Gambar 9. Halaman Penilaian Peserta menggunakan Metode Profile matching Gambar 10. Halaman Hasil Penilaian Peserta Lolos Seleksi 4. Kesimpulan Sistem berhasil diimplementasikan dan diuji coba oleh end user setelah melewati tiga tahapan incremental yang dimulai dari menganalisis, mendesain, membuat source code sistem pendukung keputusan dan menguji coba sistem tersebut [26], [27]. Pada setiap tahapan incremental, terdapat beberapa masukan dari end user dan semua masukan tersebut telah diperbaiki, sehingga sistem pendukung keputusan telah sesuai dengan kebutuhan end user [28], [29]. Rekomendasi digunakan untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS dengan mengimplementasi metode profile matching. Implementasi metode profile matching dilakukan untuk memberikan keputusan rekomendasi terbaik, sehingga ketua dan wakil ketua OSIS terpilih merupakan kandidat yang paling sesuai dengan kriteria yang digunakan pada proses seleksi [25]. Rekomendasi hasil keputusan yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan disampaikan kepada masing-masing kandidat calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS melalui notifikasi pesan. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS masing-masing diwakili oleh delapan kandidat dengan hasil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Resti Setyaningsih dengan nilai total dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Renaldi Saputra dengan total nilai Daftar Pustaka [1] I. A. Toni and N. Mediatati, “Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Dalam Membentuk Karakter Siswa di Smk Negeri 2 Salatiga,” Satya Widya, vol. XXXV, pp. 54–61, 2019. [2] A. Aulawi and Srinawati, “Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi Untuk Meningkatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis di Smk Darus Syifa Kota Cilegon,” J. Pendidik. Pancasila dan Kewarganegaraan, pp. 38–50, 2018. [3] M. T. A. Zaen and R. Putra, “Aplikasi Voting Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Pada Ma Nurul Ihsan Nw Tilawah Berbasis Web,” J. Manaj. Inform. dan Sist. Inf., vol. 1, no. 2, p. 43, 2018, doi [4] E. Puerto, J. Aguilar, C. López, and D. Chávez, “Using Multilayer Fuzzy Cognitive Maps to diagnose Autism Spectrum Disorder,” Appl. Soft Comput. J., vol. 75, pp. 58–71, 2019, doi [5] L. P. Wanti, R. H. Maharrani, N. Wachid, and A. Prasetya, “Optimation economic order quantity method for a support system reorder point stock,” Int. J. Electr. Comput. Eng., vol. 10, no. 5, pp. 4992–5000, 2020, doi [6] D. Pramanik, A. Haldar, S. C. Mondal, S. K. Naskar, and A. Ray, “Resilient supplier selection using AHP-TOPSIS-QFD under a fuzzy environment,” Int. J. Manag. Sci. Eng. Manag., vol. 12, no. 1, pp. 45–54, 2017, doi [7] L. P. Wanti et al., “A support system for accepting student assistance using analytical hierarchy process and simple additive weighting,” 2020, doi [8] M. N. Ardhi, A. D. Farazizah, F. H. Firza, and M. A. Yaqin, “Otomasi dan Optimasi Pengaturan Kerja pada Pondok Pesantren Menggunakan Profile Matching,” Jurasik Jurnal Ris. Sist. Inf. dan Tek. Inform., vol. 5, no. 2, p. 227, 2020, doi [9] I. Syafei and M. Badrul, “Penerapan Metode Profile Matching Untuk Seleksi Pemilihan Ketua Osis,” J. PROSISKO, vol. 7, no. 2, 2020. [10] K. A. Siregar and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua dan Wakil OSIS SMKN 3 Tanjungbalai Menggunakan Metode Elimination and ChoiceTranslation Realty,” vol. 5, pp. 111–119, 2021, doi [11] R. R. Putra, “Perancangan Sistem E-Voting Dalam Pemilihan Osis Pada Sm k Yapim Taruna Marelan,” vol. 14, n o. 2, pp. 23–31, 2021. [12] R. Sitanggang and S. Sibagariang, “Model Pengambilan Keputusan Dengan Teknik Metode Profile Matching,” Comput. Eng. Sci. Syst. J., vol. 4, no. 1, p. 44, 2019, doi [13] C. Ucler, “Brainstorming th e cryoplane layout by using the iterative AHP-QFD-AHP approach,” Aviation, vol. 21, no. 2, pp. 55–63, 2017, doi [14] X. Yi, E. Bertino, F. Y. Rao, K. Y. Lam, S. Nepal, and A. Bouguettaya, “Privacy-Preserving User Profile Matching in Social Networks,” IEEE Trans. Knowl. Data Eng., vol. 32, no. 8, pp. 1572–1585, 2020, doi [15] E. Yusriyanah and I. Prihandi, “Aplikasi E-Commerce Petshop Berbasis Web Dengan Metode Incremental Studi Kasus Puri Vet Kembangan ,” J. Sist. Inf. dan E-Bisnis, vol. 1, no. 3, pp. 67–73, 2019. [16] B. Waseso, A. Wahab, and T. Daryanto, “Perancangan SIstem Pemantau Kapal Perikanan SPKP Untuk Kapal Di Bawah 30 GT Dengan Metode Incremental,” Incomtech, vol. 7, no. 1, pp. 24–30, 2018. [17] N. Hasan and W. E. Susanto, “Aplikasi Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Dengan Metode Incremental,” Bianglala Inform., vol. 8, no. 2, pp. 123–128, 2021, doi p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 259 [18] J. Martinez-Gil, A. L. Paoletti, G. Rácz, A. Sali, and K. D. Schewe, “Accurate and efficient profile matching in knowledge bases,” Data Knowl. Eng., vol. 117, pp. 195–215, 2018, doi [19] Z. Zhao, C. Li, X. Zhang, F. Chiclana, and E. H. Viedma, “An incremental method to detect communities in dynamic evolving social networks,” Knowledge-Based Syst., vol. 163, pp. 404–415, 2019, doi [20] R. Amami and A. Smiti, “An incremental method combining density clustering and support vector machines for voice pathology detection,” Comput. Electr. Eng., vol. 57, pp. 257–265, 2017, doi [21] J. Dalle and D. Hastuti, “Prototype decision support system selecting employee for certain position using profile matching,” Journal of Engineering and Applied Sciences, vol. 12, no. 2. pp. 183–185, 2017, doi [22] Safrizal, L. Tanti, R. Puspasari, and B. Triandi, “Employee Performance Assessment with Profile Matching Method,” 2018 6th Int. Conf. Cyber IT Serv. Manag. CITSM 2018, no. Citsm, pp. 1–6, 2019, doi [23] C. Jienardy, “GAP ANALISIS PERSEPSI DAN EKSPEKTASI KONSUMEN,” 2017. [24] J. Sains, L. Sopianti, and N. Bahtiar, “Students Major Determination Decision Support Systems Using Profile Matching Method with SMS Gateway Implementation,” J. Sains Dan Mat., vol. 23, no. 1, pp. 14-24–24, 2015. [25] T. Susilowati, E. Y. Anggraeni, Fauzi, W. Andewi, Y. Handayani, and A. Maseleno, “Using Profile Matching Method to Employee Position Movement,” Int. J. Pure Appl. Math., vol. 118, no. 7 Special Issue, 2018. [26] E. D. Wahyuni, “Implementasi Metode Incremental Pada Sistem Informasi Administrasi Desa Jambuwer,” J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 2, p. 156, 2021, doi [27] T. Fujiwara, J. K. Chou, Shilpika, P. Xu, L. Ren, and K. L. Ma, “An Incremental Dimensionality Reduction Method for Visualizing Streaming Multidimensional Data,” IEEE Trans. Vis. Comput. Graph., vol. 26, no. 1, pp. 418–428, 2020, doi [28] G. Shan, S. Xu, L. Yang, S. Jia, and Y. Xiang, “Learn A Novel incremental learning m ethod for text classification,” Expert Syst. Appl., vol. 147, p. 113198, 2020, doi [29] X. Wang, W. Wang, L. T. Yang, S. Liao, D. Yin, and M. J. Deen, “A Distributed HOSVD Method with Its Incremental Computation for Big Data in Cyber-Physical-Social Systems,” IEEE Trans. Comput. Soc. Syst., vol. 5, no. 2, pp. 481–492, 2018, doi ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Dwi WahyuniDesa Jambuwer adalah sebuah desa yang membutuhkan sistem informasi administrasi kependudukan yang dapat melakukan pengolahan data terkait proses pemberian layanan informasi tentang Desa Jambuwer seperti mencetak surat keteranganan, surat pernyataan, surat pengajuan dan pengolahan data RT dan RW. Dalam pelayanan dan informasi ke publik masih dilakukan secara manual, semua data dicatat ke dalam buku. Untuk pembuatan surat keterangan tidak mampu, surat keterangan penerimaan pensiun , surat pernyataan ahli waris harus mencari data terlebih dahulu di buku-buku penduduk induk. Sedangkan untuk mendapatkan informasi, masyarakat diharuskan untuk meluangkan waktu datang ke kantor. Hambatan yang dihadapi dalam proses mendapatkan informasi tersebut adalah aktivitas yang memakan waktu ketika masyarakat harus hadir ke kantor Desa dan risiko kesalahan petugas dalam pencatatan data. Hal ini bisa diatasi dengan membangun sistem baru yang lebih efektif yaitu sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Analisis pada sistem ini menggunakan analisis Elisitasi tahap 1, dan elisitasi tahap 2, dan MDI Mandatory, Desirable, and Inessential. Untuk teknik pengembangan sistem menggunakan metode Incremental. Software yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Laravel dan XAMPP sebagai koneksi ke database MySQL. Setelah melakukan implementasi menggunakan metode incremental, peneliti melakukan tahapan pengujian menggunakan metode UAT untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Dari hasil yang didapatkan pada pengujian UAT mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima oleh pengguna sistem. Kata Kunci Laravel, Sistem Informasi administrasi, Web, Xampp, PHPAnton AulawiSrinawati SrinawatiThis research aims to find out how the implementation of democratic values in the Intra-School Student Organization OSIS in Darus Syifa Vocational School, Cilegon City, especially in the organizational decision-making process carried out by the student council administrators. This study uses a qualitative approach that was developed through a descriptive analysis method. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation studies and literature studies. Based on the results of research in the field it can be explained that the decision-making process that can be implemented in the Student Council includes certain majority agreements, procedures with minority group agreements and the approval of certain minority groups. These three elements are aspects contained in the decision making process where a decision is considered valid if approved by many people. This can be seen in the deliberations carried out by the Student Council in the Darus Syifa Vocational School in Cilegon, Banten where the decisions made were based on the majority of votes. Walaw even in reality there are still many that need to be increased again such as the level of participation of the Student Council administrators in expressing their opinions so that the deliberation process is more active and not passive to get the best solution from the Government through the Ministry of Religious Affairs provides assistance to disadvantaged students through the BSM Indonesian Cash Transfer Programme for Poor Students program. BSM is in the form of giving some cash to students from various levels of education such as Madrasah Ibtidaiyah MI, Madrasah Tsanawiyah MTs, Madrasah Aliyah MA. BSM recipients come from disadvantaged families who have been selected through various criteria determined by the Ministry of Religious Affairs through schools. Schools still find it difficult to determine which students are eligible to receive BSM, hence to help the school in making decision about BSM acceptance, this study will apply the analytical method of hierarchy process and the simple additive weighting method to the decision support system for determining the scholarship to meet the criteria set by the school. Through a combination of analytical hierarchy process and simple additive weighting methods, the determination of prospective beneficiary students by counting the highest weight through a combination of both uses 5 criteria and 26 alternatives in the decision support system can be done. The purpose of this study is to create a decision support system based on the user-centered design oriented to all user needs, therefore the user can determine the system model used. Users can map an interactive system with various modules that are used through the implementation of user-centered design to produce a useful system and in accordance with the objectives. The results of this study are recommendation of decision support system for disadvantaged students to help with a combination of AHP and SAW of 5 five criteria and 26 alternatives used and oriented to the SitanggangSwono Sibagariang Swono SibagariangSetiap bertambahnya kepentingan obyek yang menuntut dalam menentukan keputusan, maka akan semakin rumitlah realisasi pengambilan keputusan. Tetapi pengambil keputusan mesti membahas dan mencari keputusan yang paling utama dan tepat the best. Ketika keputusan yang akan diambil sederhana seperti jam berapa harus bangun, jam berapa harus sarapan dan jam berapa harus kekantor atau jam berapa harus belajar maka biasanya seseorang dapat dengan mudah mengambil keputusan. Begitu juga dengan sebuah perusahaan ketika keputusan yang akan diambil bersifat kompleks dengan risiko yang besar seperti perumusan kebijakan, pengambil keputusan sering memerlukan alat bantu dalam bentuk analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan terstruktur/konsisten. Salah satu alat analisis tersebut adalah berupa decision making model model pembuatan keputusan yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan untuk masalah yang bersifat kompleks. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dirancang dengan bahasa pemrograman PHP&MySQL ini melakukan proses penilaian kinerja pegawai mulai dari penilaian kecerdasan, keahlian dan perilaku yang akan diputuskan dengan menggunakan metode Profile Matching dimana proses keputusan dengan penilaian berdasarkan bobot profil pada tiap-tiap pegawai. Mohammad BadrulIwan SyafeiOSIS merupakan kegiatan kesiswaaan yang wajib dilakukan setiap tahun, pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan memberi penilaian terhadap siswa. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui peringkat siswa untuk dapat menjadi ketua OSIS karena OSIS menjadi salah satu organisasi yang sering diberi tanggung jawab oleh pihak sekolah untuk merencanakan suatu kegiatan. Seleksi calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah ini yaitu masih menggunakan cara konvensional dan belum menggunakan Metode Sistem Pendukung Keputusan sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif dan efisien untuk proses seleksi calon ketua OSIS. Madrasah Aliyah Al-Hasaniyah Tangerang sangat membutuhkan sekali dengan adanya suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menunjang dan membantu kepada pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS untuk memilih calon kandidat ketua OSIS. Sistem pendukung keputusan dengan metode Profile Matching ini merupakan solusi terbaik dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjadi metode alternatif bagi pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS dalam menentukan kandidat calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah yang lebih tepat dan akurat serta efektif dan efisienIslamic boarding schools are religious institutions that provide education and teaching and develop and spread Islam. As an institution, Islamic boarding schools have many activities in them. In each activity requires an organizational structure to manage activities so that they are carried out properly. The process of selecting the person in charge is generally directly chosen by the board but this has both positive and negative sides. The positive side shortens the time in the election because there is no selection in determining the person responsible. The negative side of the direct appointment process is that it cannot see the abilities possessed by the candidates in charge of leadership, organization, and so on. This can only be known with the selection process, what often happens is the selection of the person in charge who does not have the appropriate ability. Under these circumstances, we need a system that can help boarding school administrators in facilitating the selection and appointment of the person in charge. In this study, profile matching is used to calculate the compatibility of the profile of the work and the profile of the person in charge. Each person in charge who is sought has each criterion consisting of core factors and secondary factors. The results obtained from this study are decision support systems that produce responsible recommendations in accordance with the criteria for each activity in the boarding HasanWahyu Eko SusantoAbstrak - Dari penelitian sebelumnya menunjukkan trend koperasi yang gagal semakin meningkat pada taun 2014 saja ada sekitar 40% koperasi yang tidak aktif. Dimana salah satu faktor yang berpengaruh terhadap koperasi yang tidak aktif adalah kurangnnya penggunaan teknologi. Hal ini sejalan dengan data penggunaan teknologi informasi oleh koperasi Di indonesia yang hanya berkisar antara 25% sampai 30% yang menunjukkan penerapan teknologi di perkoperasian masih minim. Termasuk di dalamnya adalah koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya perlu di buatkan sebuah aplikasi yang mamapu membantu koperasi dalam menjalanjan proses bisnisnya. Sehingga dapat meningkatkan serapan penggunaan teknologi pada koperasi dan mengurangi resiko kegagalan koperasi. Metode pengembangan perangkat lunak yang di gunakan pada Sistem informasi koperasi simpan pinjam adalah metode incremental. Hasil dari pembuatan aplikasi ini menunjukan Metode incremental bisa diterapkan dalam pembangunan sistem informasi koperasi Simpan Pinjam. Langkah-langkah di metode Incremental memudahkan dalam pengembangan Aplikasi karena langkah langkah dalam metode ini runtut dan sistematis. Hasil pengujian menggunakan Metode Black Box testing yang dilakukan terhadap sistem informasi koperasi menunjukkan semua fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik. Selain menunjukkan fungsionalitas sistem berjalan dengan baik Pengujian juga menunjukkan bahwa sistem yang di hasilkan sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna sesuai dengan Analisa Kebutuhan perangkat lunak. Kata Kunci Koperasi, Sistem Informasi, Incremental. Abstract - The Previous research shows that the trend of failed cooperatives has increased in 2014 alone, around 40% of cooperatives are inactive. Where one of the factors that influence an inactive cooperative is the lack of use of technology. This is in line with data on the use of information technology by cooperatives in Indonesia, which only ranges from 25% to 30%, which shows the application of technology in cooperatives is still minimal. This includes savings and loan cooperatives. Therefore it is necessary to make an application that is able to assist cooperatives in running their business processes. So as to increase the uptake of the use of technology in cooperatives and reduce the risk of cooperative failure. The software development method used in the savings and loan cooperative information system is the incremental method. The results of making this application show that incremental methods can be applied in the construction of savings and loan cooperative information systems. The steps in the Incremental method make it easy in Application development because the steps in this method are coherent and systematic. The results of testing using the Black Box testing method performed on cooperative information systems show that all system functionalities can work well. In addition to showing the functionality of the system is running well Testing also shows that the system produced has been able to meet user needs in accordance with the Analysis of Software Requirements.. Keywords Koperasi , Information Systems, IncrementalDeep learning is an effective method for extracting the underlying information in text. However, it performs better on closed datasets and is less effective in real-world scenarios for text classification. As the data is updated and the amount of data increases, the models need to be retrained, in what is often a long training process. Therefore, we propose a novel incremental learning strategy to solve these problems. Our method, called Learn, includes four components a Student model, a reinforcement learning RL module, a Teacher model, and a discriminator model. The Student models first extract the features from the texts, then the RL module filters the results of multiple Student models. After that, the Teacher model reclassifies the filtered results to obtain the final texts category. To avoid increasing the Student models unlimitedly as the number of samples increases, the discriminator model is used to filter the Student models based on their similarity. The Learn method has the advantage of a shorter training time than the One-Time model, because it only needs to train a new Student model each time, without changing the existing Student models. Furthermore, it can also obtain feedback during application and tune the models parameters over time. Experiments on different datasets show that our method for text classification outperforms many traditional One-Time methods, reducing training time by nearly 80%.Mohammad Taufan Asri ZaenRyadi PutraIn the world of education, technology plays very important role to support the teaching and learning process and activities in the school, but not all of the process activities accommodated by the development of technology. The process of election of OSIS MA Nurul Ihsan NW Tilawah, a system that everything is done still conventional, all the process is done manually and it is less effective and efficient. Voting E-Voting applications are considered to be more effective and more efficient because all of the process is computerized, making it easier for users to choose candidates, simplify the vote counting process and the results of the election can be known quickly and manufacture and application design of voting election of the OSIS on MA Nurul Ihsan NW Tilawah based website was built using development methods system development life cycle SDLC, programming languages PHP and using MySQL database. The data that will be managed in the system are committee data, voter or student data, candidate data or candidate OSIS with the registration process and selection process. The output of this application design is the voter data report, the candidate data report and the voting voice data voting application at MA Nurul Ihsan NW Tilawah is expected to facilitate the process of electing the student council president, and giving voting results that are accurate, fast and reliable and can reduce the number of students who do not vote and will not interfere with the teaching and learning processIndra Anggrio ToniOne of the negative impact of globalization era is the decreasing of the character of senior high school’ students. This case can be seen from many kinds of offenses of the students such as bring pornographic readings, skipping classes, smoking, and brawls. Therefore, one of the effort of the school to overcome the problems is through student council. The purpose of this research is to describe the role of the student council in forming the students’ characters in Vocational High School 2 in Salatiga from 1 student council’s work programs that have been arranged and done, 2 the students character formation through student council's activities, 3 the successful implementation of student council activities in shaping the students’ character. Qualitative research with a descriptive approach is used in this study and the participants are the chairman and members of the student council, and student council adviser. The data collection used interview, observation, and documentation. The results of the research showed 1 there were 4 activities or programs of student council such as class meetings, the representative meeting, the introduction of the school environment, and basic leadership training, 2 Four activities or programs formed the students’ character such as discipline, confidence, responsibility, mutual respect, democracy, caring, critical, and leadership, 3 the programs are done successfully to change the students' character who were less disciplined to be more disciplined, responsible to do homework, caring to friends, critical and confident in giving opinions in front of the class or public, cooperated well and respected to teachers. PemilihanCalon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Periode 2021-2022 Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Periode 2021-2022 Nomor Urut 1 : Ricko - Devita Nomor Urut 2 : Imam - Rosa Nomor Back to Home » Informasi » BACKGROUND HUT RI KE 75 SMAN 6 BL; BACKGROUND HUT RI KE 75 SMAN 6 BL. Posted by : SMAN 6 Bandar Lampung . Yukkk
Dalam memasuki era modern dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, manusia mengenalteknologi yang semakin maju dan terjangkau untuk mempermudah melakukan berbagai kegiatandalam kehidupan. Kemajuan teknologi sangat pesat terjadi dalam berbagai bidang, contohnya dibidang transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya sehingga membuatmanusia semakin memerlukan teknologi untuk mempermudah segala pekerjaan dalam kehidupan Pemilihan Ketua OSIS dengan menggunakan sistem pemilu ini merupakan sebuahproses pembelajaran demokrasi secara langsung bagi seluruh siswa. Dalam melakukan kegiatannyapemilihan ketua OSIS pada sekolah masih sering ditemukan menggunakan media penyampaianinformasi yang sederhana yaitu berupa hanya lembaran kertas untuk penyampaian visi dan misi,kemudian ketika pemilihan pun masih menggunakan lembar kertas untuk memilih calon sehinggamasih belum maksimal. Dengan memanfaatkan teknologi komputerisasi dengan menggunakanaplikasi pemilihan ketua OSIS e-voting berbasiskan web bisa membuat kegiatan pemilihan ketuaOSIS lebih mudah dalam penyampaian informasi, lebih cepat dalam melakukan perhitungan suara,serta membuat lebih hemat terhadap kertas sehingga hasil yang didapat bisa efektif dan perlu melakukan penelitian untuk menganalisis, merancang dan implementasi Sistem EVotingPemilihan Ketua OSIS dengan berbasis Web Pada Kunci Borland Delphi, Pengelolaan Barang dan Piutang dan Client Server To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Pemilihan umum dapat diartikan juga proses pengisian jabatan-jabatan seperti ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan HMJ, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa BEM, dan sebagainya [1]. ...Alfis ArifAbstrakTujuan penelitian ini adalah menerapkan metode Extreme Programming pada sistem E-Voting pemilihan ketua unit kegiatan mahasiswa UKM pada Sekolah Tinggi XYZ. Berdasarkan hasil observasi bahwa Pemilihan ketua unit kegiatan mahasiswa UKM masih dilakukan secara konvesional yaitu masih menggunakan kertas dalam pencoblosan sehingga kurang efektif dan efesien baik dalam hal waktu, biaya dan tenaga. Sehingga perlu adanya ketersediaan sistem pendukung pada pemilihan unit kegiatan mahasiswa UKM Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi XYZ agar proses pemilihan ketua unit kegiatan mahasiswa UKM menjadi lebih efektif dan efisien. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Extreme Programming yang terdiri dari Planning, Design, Coding, dan Testing. Sedangkan aplikasi yang digunakan untuk merancang sistem yaitu Axure Pro, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing didapatkan bahwa sistem E-Voting secara fungsional menghasilkan pengujian sesuai yang diharapkan berhasil yaitu dengan melakukan pengujian terhadap halaman admin dan halaman mahasiswa dari fungsi View, Input, Edit, Delete dan Print data berhasil dilakukan.... Voting is a term that refers to a decision-making mechanism or gift mandate to somebody which can be held open or closed [1]. Sometimesthere are so many frauds committed in the voting itself that can be done by committees, supervisors, and the voters themselves [2]. ...Muhamad RamadanDamai Saputra LaoliMuhammad Rifqu AbdillahIn a school organization called OSIS, in general, there must always be a leader or can be called the chairman of the organization, there is an OSIS organization chairman, which aims to promote and prosper the organization in junior high schools and vocational schools, they also must have leadership structures and when We need a leader who deserves to be elected. Therefore This study aims to implement E- VOTING in the selection of student council leaders at SMKN 2 RANCAEKEK because some of the schools are still elected directly or can also be called by voting using paper. To support the research, we use the waterfall method of software development. The sequence in the waterfall method is very serial starting from the planning process of analysis, design, and implementation of the system. results show that election chairman OSIS this use Besides Fulfill principles, we must follow development technology Information as well as speed up the results of the vote recapitulation. Electronic voting or E-Voting is something from collection voice which normally used election general using electronic media. E-Voting also makes elections easierfor example no eat the cost, speeds up recapitulation voice, honest, fair, happening transparency, and reduces fraud. Because that paper, discusses the application of E- Voting if it is applied to the field of school organization, namely in schools Vocational High School 2 RANCAEKEK.... Voting is a term that refers to a decision-making mechanism or gift mandate to somebody which can be held open or closed [1]. Sometimesthere are so many frauds committed in the voting itself that can be done by committees, supervisors, and the voters themselves [2]. ...Muhamad RamadanDamai Saputra LaoliMuhammad Rifqu AbdillahIn a school organization called OSIS, in general, there must always be a leader or can be called the chairman of the organization, there is an OSIS organization chairman, which aims to promote and prosper the organization in junior high schools and vocational schools, they also must have leadership structures and when We need a leader who deserves to be elected. Therefore This study aims to implement E- VOTING in the selection of student council leaders at SMKN 2 RANCAEKEK because some of the schools are still elected directly or can also be called by voting using paper. To support the research, we use the waterfall method of software development. The sequence in the waterfall method is very serial starting from the planning process of analysis, design, and implementation of the system. results show that election chairman OSIS this use Besides Fulfill principles, we must follow development technology Information as well as speed up the results of the vote recapitulation. Electronic voting or E-Voting is something from collection voice which normally used election general using electronic media. E-Voting also makes elections easierfor example no eat the cost, speeds up recapitulation voice, honest, fair, happening transparency, and reduces fraud. Because that paper, discusses the application of E- Voting if it is applied to the field of school organization, namely in schools Vocational High School 2 RANCAEKEK.... Utilizing computerized technology by using a web-based student council president election e-voting application can make the student council president election activity easier in conveying information, calculating faster votes, and making the paper more efficient so that the results obtained can be effective and efficient. So it is necessary to research to analyze, design, and implement the E-Voting System for the election of the Student Council Chair with a Web-based School Ikhwani, 2018. Implementation of the laravel framework for e-voting for the election of the student council president at Cikini Junior High School Farhan & Wahyuni, 2020. ...Taufiq Abidin Slamet WiyonoAfif Maulana IskandarThe development of information technology at this time has brought big changes for humans, including the way to implement voting. The use of computer technology in the conduct of voting is known as electronic voting E-Voting. With e-voting, the voting process and vote counting have become more effective and efficient. Election of the head of the student organization at school OSIS is an annual event that is held regularly at schools. However, elections are still carried out traditionally. In fact, in the technological era, it should be made more practical. This article discusses the making of a mobile-based application for the student council president election in schools in the city of Tegal. The method used is Waterfall. The resulting mobile application is an application that can be used by the school to make elections, where students can choose directly using a smartphone. The blackbox test results show that the application made is in accordance with the initial design. The whitebox test results show that the application has not found an error. As for the usibility test results, the application made was accepted 80%. However, the user does not like the application interface display with a satisfaction score of only 60%.... The current of globalization caused many changes in various aspects of life. Technological progress is very rapid in various fields, for example in the fields of transportation, communication, health, education, and other fields so as to make people increasingly need technology to facilitate all work in this life [14]. ...Ilham TaufikurrahmanGunawansyah GunawansyahSebuah instansi atau organisasi tidak akan pernah luput dari sebuah proses pengambilan keputusan. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan tersebut bisa digunakan suatu sistem yang dinamakan Sistem Pendukung Keputusan. Di organisasi DKM Ulil Albab pemilihan ketua operasional masih menggunakan metode voting. Metode tersebut hanya berdasarkan kepada penilaian di lapangan. Untuk mempermudah organisasi dalam pengambilan keputusan perlu dibuat suatu sistem pendukung keputusan sehingga bisa membantu pengurus DKM Ulil Albab dalam menentukan ketua secara lebih sistematis dan terstruktur. Sistem pendukung keputusan yang digunakan dalam penelitian ini untuk seleksi ketua operasional menggunakan perbandingan metode Simple Additive Weighting dan Weighted Product untuk mengetahui akurasi dari kedua metode tersebut. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Operasional berbasis Android ini bisa menghasilkan keputusan yang lebih transparan dan objektif. Perbandingan perhitungan kedua metode tersebut dengan bobot dan nilai yang sama menghasilkan hasil keputusan yang tidak sama dari berbagai alternatif pilihan yang Database dengan MySql. Program Pascasarjana Yogyakarta AndiArbieArbie. 2004. Manajemen Database dengan MySql. Program Pascasarjana Yogyakarta Calon Ketua OsisJ BuyensBuyens, J. 2001. Web Database Development. Jakarta Elex Media Komputindo HM, J, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi. Jakarta Eirlangga Publisher. id, S. 2017, Januari. Pemilihan Calon Ketua Osis. Retrieved from pada pemilu di 2017, Januari. Perlukah pada pemilu di indonesia.. Retrieved from Nasional Kompas akses tgl 20 juli 2017, pukul WITAMembangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySqlSutarmanSutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta Graha Sistem dan Basis DataY I SupardiSupardi, Y. I. 2007. Perancangan Sistem dan Basis Data. Yogyakarta Andi Sistem. Bandung InformatikaB WahyudiWahyudi, B. 2010. Perancangan Sistem. Bandung Informatika.
. 365 126 78 54 118 415 332 224